09 October 2016

RAIN

saat ku tatap tembok kamarku, yang di temani kesepian dan kerinduan.
di suatu tempat di mana angin memanggil, atau saat kau sedang menyaksikan rintik hujan turun.
saat itulah aku merindukanmu.
aku tak percaya akan takdir, tapi dengan setiap kata yang kau janjikan padaku
semua keyakinanku mulai runtuh, dan aku merasakan sesuatu mulai berubah
kutahu hatiku bisa sembuh, walaupun sudah terlanjur pergi.
kau terjebak di masa lalu, aku menulis masa depan.
lalu aku kembali bermimpi , dia yang telah menerangiku.
»» Readmore

MIMPI DAN SENYUMAN

Malam ini kembali kucoret dinding yang sudah lama usang, bermaksud memulai hal baru tetapi tak pasti. Saat menatap dalam wajah lesuh dan terlihat manis, sebuah ekspetasi dari sebuah mimpi. Karna sebagian hidup adalah mimpi dan sebagiannya lagi adalah terjemahan bebas atas mimpi, karna tak mampu ku berucap, maka biarkanlah ku tulis bebas tanpa harus mengerti artinya.

Hari ini aku disini dan entah sampai kapan, tahukah kau ketika saatnya pergi, hati akan bertanya ? kenapa berhenti jika jatuh adalah sesuatu yang pasti ? di saat yang sama teringat ucapan seorang sahabat; ketika dia yang kau tunggu sedang sibuk membalas perhatian orang lain, maka sudahi lah, karna harapan akan sia".

Ketika kamu bukan jadi prioritas, layaknya seorang tamu, singgahlah walau hanya sekedar minum kopi, lalu boleh pergi dan berlalu. Diantara sunyi, aku akan sembunyikan rasa ini, dan apakah rasa ini akan menjadi satu"nya miliku yang tak akan pernah aku cari lagi nanti ?? mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Maka biarkanlah aku habiskan waktu yang ada, dan kau cukup tersenyum walau hanya sedetik. 
»» Readmore