03 October 2010

a little secret part 2

Karena aku merindukanmu, maka aku menulis ini untukmu.
Entah sedang berada di mana engkau saat ini,
Terkadang, ada helaan nafas berat di antara tawa
Ketidak mengertian sama sekali tak mampu menjawab apa-apa.
Yang ada, hanya menambah daftar pertanyaan kehidupan
Aku menginginkanmu, menjadi tempat aku bersandar 
Berteduh hangat dan damai dalam setiap suasana 
Berceloteh dan bercerita ringan
Dan aku, menjadi tempat pertama dan terakhir sebagai peraduanmu -setelah Tuhan kita tentunya-

Waktu.
Masih melaju.
Terus melaju menyapu kenanganku.
Tiada peduli pada aku.

Aku memang tak bisa menghentikan waktu. Pun memaksanya melambat meski hanya sepersekian sekon. Maka tanpa mau peduli, aku yang menghentikan duniaku. Aku memaksa diam duniaku untuk sebentar saja membisu.

Kemudian mengulang. Dan terus mengulang kisah-kisah usang.
Aku percaya sepenuhnya, kebaikan akan menjumpa dengan kebaikan pula, meski harus melalui juga sandungan keburukan.
Aku benar-benar menginginkanmu. pada yang telah lalu. pada saat yang sedang melaju. pada hari esok ketika kemungkinan kita berpadu.


Bukankah sahabat adalah ladang jiwa? Yang terus tumbuh, berbuah, dan mengecap kita pada manisnya.
Ada sebuah pertanyaan sederhana, "Apakah telah ada seseorang yang mengisi hatimu?"

but inilah aku! Perduli tak perduli, terima tak terima, ini tetap aku!

Kau mungkin sempat menyepakku menjauh dari duniaku. kau sempat juga melimbungkan aku dari prinsipku. Kau juga sempat membuat aku takut, tertolak dari satu-satunya yang aku mampu. tapi ini aku!

Mungkin aku hanya menggenggam kepercayaan abstraksi, yang tak bisa sepenuhnya dicerna logika sejati, namun akan ada pembenaran walau teramat lirih, oleh nurani. 

Serasa aku tak menyesal, sehingga terlihat aku telah menutup semua cerita, atau mengubur padam gejolak yang sering ada.

No comments:

Post a Comment